RSS

Modul 3 LBM Biosel


1. SEL

DEFINISI :

Unit struktur dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.

Protoplasmid kecil yang menyusun jaringan yang teroganisir.

Sumardi dan Marianti, A., 2007, Biologi Sel, Graha Ilmu,Yogyakarta.


MACAM-MACAM :

1. Prokariotik

Tidak memiliki membrane inti.

Contoh : Bakteri,Virus,Ganggang Biru,Hijau,

2. Eukariotik

Memiliki membrane inti, terbungkus oleh mebran internal.

Contoh : Sel Hewan,Sel Tumbuhan,Manusia

Sumardi dan Marianti, A., 2007, Biologi Sel, Graha Ilmu,Yogyakarta.



STRUKTUR DAN FUNGSI,GAMBAR :
Struktur dan fungsi sel prokariotik :

· Dinding sel terdiri atas polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori2 sbg jalan keluar masuknya molekul2

· Membran plasma tersusun atas lemak dan protein. Fungsinya sebagai sebagai molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion2 dari dan ke dalam sel

· Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral dan enzim2. enzim2 digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melekukan metabolisme sel

· Mesosom berfungsi sbg penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim2 pernapasan yang berperan dalam reaksi2 oksidasi untuk menghasilkan energi

· Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesa protein

· DNA merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat dan basa2 nitrogen. DNA berfungsi sbg pembawa informasi genetik, yakni sifat2 yang harus diwariskan kepada keturunannya

· RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA membawa kode2 genetik sesuai dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode2 genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein



Struktur dan fungsi sel eukariotik :

· Membran plasma


1. melindungi isi sel

2. mengatur keluar masuknya molekul2

3. sebagai reseptor rangsangan dari luar sel

· Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat kimia yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim2, ion2, gula, lemak, dan protein

· Nukleus berfungsi mengendalikan & mengatur pembelahan sel & membawa informasi genetika

· Sentriol berperan pada saat pembelahan sel. Pada saat pembelahan mitosis sentriol saling menjauh ke arah kutub. Kemudian membentuk benang2 spindel yang berfungsi menarik kromosom menuju ke kutub masing2

· Retikulum endoplasma

1. menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel

2. mensintesis lemak dan kolestrol

3. menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel2 hati

4. transportasi molekul2 dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain

· Ribosom yang menempel pada RE berfungsi mensintesis protein untuk dibawa keluar sel melalui RE & kompleks golgi sedangkan ribosom yang melayang-layang di dalam sitoplasma berfungsi mensintesis protein untuk keperluan di dalam sel

· Apparatus golgi

1. menambah glioksilat pada protein

2. mensintesis glikolipida, membentuk dinding sel tumbuhan & membentuk lisosom

· Lisosom berfungsi melindungi sel dari agent2 asing yang masuk ke sel

· Badan mikro terdiri atas peroksisom & glioksisom

1. peroksisom menghasilkan enzim katalase yang berfungsi menguraikan hidrogen peroksida menjadi Oksigen & air

2. glioksisom menghasilkan enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam proses metabolisme lemak, yaitu mengubah lemak menjadi gula

· Mitokondria berfungsi dalam pembentukan energi
· Mikrotubulus dan mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel
· Mikrotubulus
   Merupakan tabung halus dari protein yang disebut tubulin.
   Fungsi :

o Berkaitan dengan proses pembentukan sentrial, flagel dan silia

o Menyelenggarakan transportasi dalam sel, terutama lalu lintas antara badan golgi dan RE

o Bertindak sebagai kerangka sel, yang mempertahankan bentuk sel.

Campbell, N.A., dkk., 2002, Biologi, Erlangga, Jakarta.



2. PERTUMBUHAN SEL :


o DEFINISI : Sel yang tumbuh

o SIKLUS SEL :

Ada 3 tahap :

-Fase G1 : ada sintesis RNA dan sintesis protein

-Fase S : Ada sintesis DNA,dalam tahap fase S sintesis RNA masih berlangsung walaupun tidak dominan.

-Fase G2 : Fase saat sintesis DNA selesai, masih terjadi sintesis RNA.



Pada sel prokariota yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1 dan G2.

1. Fase S (sintesis) : Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, sel tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini.

2. Fase M (mitosis) : Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase, yaitu:

                § Profase, fase terjadinya kondensasi kromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini kromosom terlihat di dalam sitoplasma.

                § Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2 kromatid mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase).

                § Metafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya

                 § Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub.

                 § Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah

                § Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai

3. Fase G (gap) : Fase G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis.

4. Interfase : Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2.




1. ^ (en)Kufe, Donald W.; Pollock, Raphael E.; Weichselbaum, Ralph R.; Bast, Robert C., Jr.; Gansler, Ted S.; Holland, James F.; Frei III, Emil. (2003). Holland-Frei Cancer medicine - Proliferation (edisi ke-6). Hamilton on BC Decker Inc.,. ISBN 1-55009-213-8. Diakses pada 2010-07-09.

2. ^ (en)Tom Strachan, Andrew P Read (1999). Human Molecular Genetics (edisi ke-2). Wiley-Liss. hlm. Figure 2.10. Cell division by mitosis. ISBN 1-85996-202-5. Diakses pada 2010-08-10.

3. ^ (en)Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter (2002). Molecular Biology of the Cell - Interphase (edisi ke-4). Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1. Diakses pada 2010-07-10.




3. PEMBELAHAN SEL : 

* MITOSIS : Pro-fase, meta-fase, ana-fase, telo-fase

       




o MEIOSIS

MEIOSIS =pemblhn reduksi, sel kelamin(gamet), sel keturunan=jmlh kromosom setengah dr jmlh kromosom induk(haploid)

Tahap

a. Pro-fase I ------>  pembntukn psangan kromosom homolog, pertukrn bhn genetik, waktu plg lama, plg komplex

        Ø Pre-lepto-tene----------->    kromosom tipis, genosom agk tebal

        Ø Lepto-tene------------->      kromosom mulai tebal

        Ø Zygo-tene-----------------> kromosom yg homolog--->   akn berpasangan

        Ø Pachy-tene---------------->  ada pemendekan kromosom(jd lbh tebal), sentromer kelihatan, ada crossing over(proses pemindhan bahan genetik pd kromosom homolog)

        Ø Diplo-tene------------------>     ada pemisahan kromosom homolog, tp gk sempurna krn ada----> chias-mata(bag yg msh menempel bekas dr crossing over)

       Ø Dia-kene-sis-------------->     kromosm memendek(jd tebal), tersebar dlm inti, ada termina-lisasi chias-mata(chias-mata----->  gerak ke ujung kromosom-------> nukleolus hilang

b. Pro-meta-fase I ---->      membran inti hilang, kromosom jd pendek+tebal------>   pny 4 lengan(krn ad. 2 kromosom yg berpasangan/ homolog td)

c. Meta-fase I------------>     tersusun di bidang ekuator--->  tp yg deret’’ itu psgn kromosom1 di satu sisi, pasgn kromosom lain di satu sisi yg lain

d. Ana-fase I--------------->     dr ekuator akn bergerak ke kutub beda

e. Telo-fase I---------------->  kromosom ngumpul di kutub’’------------>  pembntkn membran inti-----> sito-plasma misah------>   kromosom jd benang’’ tipis lg

f. INTERFASE -------->      tahap antara, wktuny pendek, gk ada replikasi kromosom

g. Pro-fase II, meta-fase II, ana-fase II, telo-fase II= degn MITOSIS!!!



o AMITOSIS :

Pembelahan sel secara langsung tanpa tahapan. Contohnya:Bakteri,amoeba,protozoa.

o PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS : 


Mitosis

a. Uniseluler-----> utk memperbyk diri, multi-seluler------> spy sel byk+utk prtumbuhn

b. Sel somatik

c. Inter-fase, Pro-fase, meta-fase, ana-fase, telo-fase

d. 2 sel anak------>    jmlh kromosom =degn induk(diploid)

Meiosis

a. Utk reduksi kromosom----->  spy keturunanny pny jmlh kromosm=, utk bntuk SEL KELAMIN

b. Pd alat kelamin

c. 2 TAHAP
*   Meiosis I-------->     pro-fase I(pro-lepto-nema; lepto-nema; zygo-nema; pachy-nema; diplo-nema; dia-kinesis, pro-meta-fase I, meta-fase I, ana-fase I, telo-fase I
*   INTERFENSI
*   Meiosis II--------->   SM SPT MITOSIS!!!!
d. 4 SEL ANAK-------->    JMLH KROMOSOM SETENGAH INDUKNY(haploid)



o PERBEDAAN KARIOKENESIS DAN SITOKENESIS :

Kariokenesis : Pembelahan Inti sel

Sitokenesis : Pembelahan pada sitoplasma.



o GAMETOGENESIS (OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS):

- Proses oogenesis.

Oosit primer stelah melakukan replikasi DNA(sel ini mengandung 46 kromosom bersusun ganda) ini adalah pembelahan pematangan pertama.,kemudian terbentuklah oosit sekunder,(23 kromosom bersusun ganda)dan ini merupakan pembelahan pematangan kedua.,setelah oosit sekunder maka menjadi oosit matang(22+X)/23 kromosom tunggal,dalam hasil yang terakhir ini dihasil kan 1oosid fungsional,dan 3 degeneratif.


SPERMATOGENESIS

Sel benih primordial berkembang menjadi spermatogonium kemudian menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer ini kemudian mengadakan mitosis untuk memperbanyak diri terus menerus.
Kemudian hasil akhir pembelahan tersebut menjalani proses miosis pertama menjadi spermatosit sekunder.
Setelah itu spermatosit sekunder menjalani proses miosis kedua menjadi spermatid.
Perkembangan selanjutnya dari spermatid menjadi sel sperma dewasa disebut sebagai spermiogenesis .
Pada proses spermiogenesis, terjadi beberapa proses penting :
1. badan dan inti sel spermatid menjadi "kepala" sperma
2. sebagian besar sitoplasma luruh dan diabsorpsi
3. terjadi juga pembentukan leher, lempeng tengah dan ekor
4. kepala sperma diliputi akrosom.
Hasil akhir proses ini adalah sel-sel sperma dewasa yaitu spermatozoa.

Karena terjadi pemisahan pasangan kromosom, suatu sel sperma akan mengandung kromosom separuh dari induknya (44+XY) yaitu kemungkinan 22+X atau 22+Y.
Keseluruhan proses spermatogenesis - spermiogenesis normal pada pria memerlukan waktu 60-70 hari.
Setelah terbentuk sempurna, spermatozoa masuk ke dalam rongga tubulus seminiferus, kemudian akibat kontraksi dinding tubulus spermatozoa terdorong ke arah epididimis.
Suasana keseimbangan asam-basa dan elektrolit yang sesuai di intratubulus dan epididimis memberikan spermatozoa kemampuan untuk bergerak (motilitas sperma).

Sumber : Embriologi kedokteran LANGMAN,edisi ke 7.



4. EMBRIOGENESIS :


DEFINISI : Proses perkembangan embrio

TAHAP-TAHAP : - Blasstula,Gastrula,Bastula. (LI) ada sKema

Perkembangan Janin di Rahim

Pembelahan

Menurut yatim (1990:155) pada manusia pembelahan terjadi secara holobastik tidak teratur. Dimana bidang dan waktu tahap-tahap pembelahan tidak sama dan tidak serentak pada berbagai daerah zigot. Awalnya zigot membelah menjadi 2 sel, kemudian terjadi tingkat 3 sel, kemudian tingkat 4 sel, diteruskan tingkat 5 sel, 6 sel, 7 sel, 8 sel, dan terus menerus hingga terbentuk balstomer yang terdiri dari 60-70 sel, berupa gumpalan massif yang disebut morula.

Pembelahan atau segmentasi terjadi setelah pembelahan. Zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari berpuluh sel kecil yang disebut blastomer. Pembelahan itu bias meliputi seluruh bagian, bias pula hanya sebagian kecil zigot. Pembelahan ini terjadi secara mitosis. Bidang yang ditempuh oleh arah pembelahan ketika zigot mengalami mitosis terus-menerus menjadi banyak sel, disebut bidang pembelahan. Ada 4 macam bidang pembelahan yaitu meridian, vertical, ekuator dan latitudinal

Blastulasi dan Nidasi

Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang memiliki rongga disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut blastulasi.

Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)

Gastrulasi

Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang bersifat merangsang dalam pembentukan sistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini menghasilkan 3 lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.

Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan.

Tubulasi

Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.

Organogenesis

Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000)

Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu. Organogenesis pada bumbung-bumbung:

1. Bumbung epidermis

Menumbuhkan:

1. Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula, taji.

2. Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lender, kelenjar air mata.

3. Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.

4. Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah dan indra pengecap.

5. Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.

6. Lapisan enamel gigi.

2. Bumbung endoderm

1. Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.

2. Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.

3. Lapisan epitel paru atau insang.

4. Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis).

5. Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.

3. Bumbung neural (saraf)

1. Otak dan sumsum tulang belakang.

2. Saraf tepi otak dan punggung.

3. Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.

4. Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigment.

4.Bumbung mesoderm

1. Otot:lurik, polos dan jantung.

2. Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.

3. Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.

4. Ginjal dan ureter.

5. Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.

6. Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium, peritoneum dan mesenterium.

7. Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu.

8. Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.

Pada minggu ke 5 embryo berukuran 8 mm. Pada saat ini otak berkembang sangat cepat sehingga kepala terlihat sangat besar. Pada minggu ke 6 embrio berukuran 13 mm. Kepala masih lebih besar daripada badan yang sudah mulai lurus, jari-jari mulai dibentuk. Pada minggu ke 7 embryo berukuran 18 mm, jari tangan dan kaki mulai dibentuk, badan mulai memanjang dan lurus, genetalia eksterna belum dapat dibedakan. Setelah tahap organogenesis selesai yaitu pada akhir minggu ke 8 maka embrio akan disebut janin atau fetus dengan ukuran 30 mm.



Kapan dikatakan zigot, kapan dikatakan janin

Selama perkembangan minggu ketiga hingga minggu kedelepan, suatu masa yang dikenal masa embriogenik ataau masa organogenesis. Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.

Masa yang dimulai dari awal bulan ketiga hingga akhir kehidupan dalam rahimdikenal sebagai masa janin. Pertumbuhan panjang badan sangat mencolok pada bulan ketiga, keempat, dan kelima. Sedangkan berat badanperubahaannya sangat mencolok pada dua bulan terakhir kehamilan. Masa ini ditandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ serta pertumbuhan tubuh yang cepat. Beberapa kelainan timbul selama masa ini, meskipun cacat yang disebabkan oleh gaya-gaya mekanik.

(Embrio Kedokteran Laangman edisi ke-7 T.W. Sadler)

Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000)

Perkembangan janin dalam kandungan

Tahap perkembangan janin dimulai pada bulan ke 3 sampai ke 10. Pada 6 bulan terakhir perkembangan manusia digunakan untuk meningkatkan ukuran dan mematangkan organ-organ yang dibentuk pada 3 bulan pertama. Pada saat janin memasuki bulan ke 3, panjangnya 40 mm. Janin sudah mempunyai sistem organ seperti yang dipunyai oleh orang dewasa. Pada usia ini genitalnya belum dapat dibedakan antara jantan dan betina dan tampak seperti betina serta denyut jantung sudah dapat didengarkan. Pada bulan ke 4 ukuran janin 56 mm. Kepala masih dominan dibandingkan bagian badan, genitalia eksternal nampak berbeda. Pada minggu ke 16 semua organ vital sudah terbentuk. Pembesaran uterus sudah dapat dirasakan oleh ibu.

Pada bulan ke 5 ukuran janin 112 mm, sedangkan akhir bulan ke 5 ukuran fetus mencapai 160 mm. Muka nampak seperti manusia dan rambut mulai nampak diseluruh tubuh (lanugo). Pada yang jantan testis mulai menempati tempat dimana ia akan turun ke dalam skrotum. Gerakan janin sudah dapat dirasakan oleh ibu. Paru-paru sudah selesai dibentuk tapi belum berfungsi.

Pada bulan ke 6 ukuran tubuh sudah lebih proporsional tapi nampak kurus, organ internal sudah pada posisi normal.

Pada bulan ke 7 janin nampak kurus, keriput dan berwarna merah. Skrotum berkembang dan testis mulai turun untuk masuk ke skrotum, hal ini selesai pada bulan ke 9. system saraf berkembang sehingga cukup untuk mengatur pergerakan fetus, jika dilahirkan 10% dapat bertahan hidup.

Pada bulan ke 8 testis ada dalam skrotum dan tubuh mulai ditumbuhi lemak sehingga terlihat halus dan berisi. Berat badan mulai naik jika dilahirkan 70% dapat bertahan hidup.

Pada bulan ke 9, janin lebih banyak tertutup lemak (vernix caseosa). Kuku mulai nampak pada ujung jari tangan dan kaki.

Pada bulan ke 10, tubuh janin semakin besar maka ruang gerak menjadi berkurang dan lanugo mulai menghilang. Percabangn paru lengkap tapi tidak berfungsi sampai lahir. Induk mensuplai antibodi plasenta mulai regresi dan pembuluh darah palsenta juga mulai regresi.


5. Mekanisme transport zat melalui membrane sel


      1.  Difusi   --->   proses lwtny bahan’’ tertentu==> lwt membran--->  perbedaan konsentrasi----> semua bahan dlm larutan berkadar tinggi----->   msk ke dlm larutan berkadar rendah(klw permeabel penuh, tp membran plasm=semi-permeabel jd tertentu saja)   

      2.  Osmosis -->  lwt membran berdsrkn perbedaan tekanan osmosi---------->  zat pelarut akn lwt st membran dr larutan yg berkdr rendah ke larutan berkdr tinggi---->  cth. Transportasi air  

      3.  Transportasi aktif----------> butuh energi, sodium pump

4.   Endositosis----------------->      proses pmskn bahan dr luar ke dlm sel dgn cr “melingkupi bahn tsb dgn membran plasma------->      fago-sitosis(sel leukosit, makrofag, makan, bwt benda pdt), pino-sitosis(sel amoeba, klw air +prot, ion, as amino; minum, bwt benda cair)

<daribanyaksumber>




0 komentar:

Posting Komentar