RSS

Modul 5 LBM 1


Di Ujung Ancaman Pemanasan Global


Step 1


1. Pemanasan global

keadaan dimana meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi dan atmosfer

2. Water borne diseases

Suatu penyakit yang disebabkan pleh pencemaran air

Penyakit yang menyebar melalui perantara air



Step 2


1. Pemanasan Global
  • Definisi
  • Penyebab
  • Dampak
  • Cara penanggulangan
  • mekanisme

2. Water borne diseases
  • Definisi
  • Macam penyakit
  • Penyebab penyakit
  • Mekanisme penyebaran
  • Penanggulangan

3. Mengapa pemanasan global dapat menyebabkan water borne diseases ?



Step 7


1. Pemanasan Global

a. Definisi
Pemanasan Global adalah indikasi naiknya suhu muka bumi secara global (meluas dalam radius ribuan kilometer) terhadap normal/rata-rata catatan pada kurun waktu standard (ukuran Badan Meteorologi Dunia/WMO: minimal 30 tahun).

Paulus Agus Winarso,Komtek Sains Dasar dan Karyawan BMG.

a. Penyebab

Efek rumah kaca

CO 2), metana (CH 4), uap air, dan gas fluorinated, bertindak seperti sebuah rumah kaca di bumi.This means that they let the heat from the Sun into the atmosphere, but do not allow the heat to escape back into space. The more greenhouse gases there are, the larger the percentage of heat that is trapped inside the earth's atmosphere. The earth could not exist in its present state (that is, with life) without the presence of some naturally occurring greenhouse gases, such as CO 2 , CH 4 , and water vapor. Without any greenhouse gases no heat would be trapped in atmosphere, so the earth would be extremely cold. (NASA,2002)

http://web.mit.edu/12.000/www/m2010/finalwebsite/background/globalwarming/definition.html

- Efek umpan balik

Analisis penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3]Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.[5]
- Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.[6] Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[7] yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.[8][9]

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.[10] Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.[11] Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.[12][13] Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.[14]

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global



b. Dampak

Memiliki tiga dampak penting:

a. Perubahan cuaca dan iklim

Akan menyebabkan tiga dampak-anakan:

· Panas yang berlebih

· Cuaca ekstrim dan kenaikan permukaan air laut

· Water-borne-disease

b. Pergeseran ekosistem

· Water-borne-disease

· Vector-borne-disease

· Polusi udara

c. Degradasi Lingkungan

· Water-borne-disease

· Vector-borne-disease

· Polusi udara

· www.andaka.com

Meningkatnya kadar deposisi asam


Deposisi asam disebabkan oleh belerang (sulfur) (S) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen (N) di udara yang bereaksi dengan oksigen (O2) membentuk sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx). Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air (H2O) untuk membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (NHO3) yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan.

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb).

Sumber : http://geo.ugm.ac.id/archives/28



· Iklim mulai tidak stabil

· Peningkatan permukaan laut

· Terpengaruhinya hasil pertanian

· Punahnya berbagai jenis hewan

(http://id.wikipedia.org/wiki/pemanasanglobal)



c. Cara penanggulangan

1. Matikan listrik.

2. Ganti bola lampu

3. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).

4. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.

5. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.

6. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).

7. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).

8. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.

http://organisasi.org/gambaran-umum-global-warming-efek-dan-cara-untuk-mencegah-pemanasan-global-dunia

a. Penghijauan

b. Daur ulang (mengurangi gas2 buangan )

c. Menggunakan produk ramah lingkungan

Transportasi

1. Bio-diesel

2. Bio-ethanol

3. Hydrogen fuel cell

4. Intermoda shift

1) Jadilah vegetarian.Menurut penelitian,untuk menghasilkan 1 kg daging,diperlukan setidaknya 15 kg pakan ternak.Selain itu juga peternakan menghasilkan gas metana yg 23 kali lebih berbahaya drpad gas karbon dioksida

2) Makan makanan yg segar,hindari makanan yg sdh diolah.

3) Gunakan produk local (hitung jumlah emisi yg dihasilkan ketika kita menggunakan produk impor)

4) Daur ulang plastic,alumunium dan kertas (Energi utk membuat 1 kaleng alumunium = energy utk menonton televise 3 jam)

5) Berbelanjalah di lungkungan sekitar anda,akan mengurangi penggunaan BBM.

6) Tanam pohon setiap kali ada kesempatan

7) Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja,dan cegah kebocoran dr ruangan berAC.Jangan biarkan ada celah yg terbuka jika anda sedang menggunakan AC

8) Gunakan timer utk menghindari lupa mematikan AC.

9) Gunakan lampu penerangan jalan bertenaga surya

10) Matikan lampu tidak terpakai(hemat listrik)

11) Gunakan lampu hemat energy


(1) Berhenti atau kurangilah makan daging!

Dalam laporannya yang berjudulLivestock’s Long Shadow: Enviromental Issues and Options (dirilis November 2006), PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industry peternakan, yang mana lebih besar daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia digabungkan!

PBB juga menambahkan bahwa emisi yang dihitung hanya berdasarkan emisi CO2 yang dihasilkan, padahal selain sebagai kontributor CO2 yang hebat,industri peternakan juga merupakan salah satu sumber utama pencemaran tanah dan sumber-sumber air bersih.

Sebuah laporan dari Earth Institute menegaskan bahwa diet berbasis tanaman hanya membutuhkan 25% energi yang dibutuhkan oleh diet berbasis daging. Penelitian yang dilakukan Profesor Gidon Eshel dan Pamela Martin dari Universitas Chicago juga memberikan kesimpulan yang sama: mengganti pola makan daging dengan pola makan vegetarian 50% lebih efektif untuk mencegah pemanasan global daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya! Seorang vegetarian yang mengendarai SUV Hummer masih lebih bersahabat dengan lingkungan daripada seorang pemakan daging yang mengendarai sepeda!

d. Mekanisme


2. Water borne diseases

f. Definisi

Penyakit yang ditularkan langsung melalui perantara air , di mana air yang mengandung kuman pathogen sehingga menyebabkan yang bersangkutan menjadi sakit.

(www.litbang.depkes.go.id)

1. Water borne diseases, adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, di mana air yang diminum mengandung kuman pathogen sehingga menyebabkan yang bersangkutan menjadi sakit. Penyakit-penyakit yang tergolong water borne diseases adalah: kolera, typhus, desentri , dll.

2. Water washed diseases, merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air higiene perorangan. Penyakit yang tergolong di sini adalah: skabies, infeksi kulit, dan selaput lendir, trakhoma, lepra, dll.

3. Water based diseases, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan air. Penyakit yang tergolong di sini dan ada di Indonesia adalah Schistosomiasis.

4. Water Related Vectors, adalah penyakit yang ditularkan oleh vektor penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukannya berada di air. Penyakit yang tergolong di sini adalah malaria, demam berdarah dengue, filariasis dsb.

Prof. Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D.

g. Macam penyakit

Lepto-spira

o Spiral halus, dgn lekukan 12-18, ujung spt mata kail

o Biasanya terkandung dlm kencing tikus

o Muncul apabila sering hujan, karena tikus banyak yang keluar

o Nyebabin----> Lepto-spirosis


Shigella

o Batang

o Bakteri gram (–)

o Non-spora

o Non-motil

o Nyebabin-------->  Disentri Basiler


Salmonella

o Batang

o Bakteri gram –

o Non-spora

o Motil

o Flagela peritrik

o Penyebab utama penyebaran------->  air yg terkontaminasi feses manusia

o Nyebabin------>   demam typhoid


Vibrio Cholera

o Batang bengkok (koma/ vibrio)

o Bakteri gram –

o Non-spora

o Motil

o Monotrik/ polar flagela

o nyebabin---------->   Cholera

o Kalau kolera ada diare yg biasanya disebabkan olh entero-toxin

o Sering bersifat epidemik

Listeria monocytogenes
- Tersebar luas di alam diisolasi dari :
- Tanah agraris maupun non agraris,
- Tumbuhan, faeces hewan maupun manusia
- Tumbuh baik pada suhu 4 – 60C
- Relatif tahan terhadap pemanasan
- Tumbuh baik pada daging yang mengandung Pseudomonas sp.

Drh. Yudi

a. Leptospirosis

mikro organisme Leptospira interogans. Disebut juga Weil's disease, mud fever, slime fever, field fever. Leptospira yang menggunakan hewan seperti Tikus, Anjing, Sapi dan Babi. Di Indonesia, tahun 2002 sempet geger di DKI Jakarta, saat banjir besar. Dimana ditemukan lebih dari 100 kasus, degan jumlah kematian sebanyak 20 kasus.

Manusia dapat terinfeksi melalui kontak terhadap air, tanah, lumpur yang telah terkontaminasi oleh urine (air kencing) binatang yang telah terinfeksi leptospira. Masuknya kuman tersebut apabila terdapat luka/erosi pada kulit maupun selaput lendir (mata). Seringkali air yang lebih menginfeksi adalah air yang mengalir lambat/ statis/ tergenang, seperti pada lumpur sawah, sungai, banjir, dan kolam renang. Kulit yang utuh juga dapat terinfeksi bila terpapar dalam waktu yang lebih lama.

Kelompok Berisiko Tertular: Petani, peternak, korban banjir, pekerja selokan, pekerja perkebunan. Aktivitas kemping (camping) di hutan, berenang, bersampan, terutama bila di tempat tersebut banyak tikus.



b. Kolera

Disebabkan oleh Vibrio Cholerae

- adalah penyakit usus halus yang akut dan berat, sering mewabah yang menyebabkan kematian.

- Gejala utama: muntaber, dehidrasi, dan kolaps dapat terjadi dengan cepat, tinja menyerupai air cucian beras.

- Reservoir bakteri: manusia yang menderita sakit, dan penularannya terjadi secara langsung dari orang ke orang, ataupun tidak langsung lewat lalat, air, serta makanan dan minuman.



c. Hepatitis A

Disebabkan oleh virus hepatitis A.

a. Gejala utama: demam yang akut, dengan perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sclera mata menjadi kuning, diikuti oleh icterus seluruh kulit.

b. Penyakit ini dapat menyebar secara langsung dari orang ke orang, secara tak langsung lewat air, makanan yang terkontaminasi virus dan lewat udara. Virus ini sering dijumpai di dalam susu, masakan daging – dagingan, sayuran dan buah – buahan mentah, kerang –kerangan serta roti. Selain itu, penularan secara parental juga dapat terjadi.



d. Dysenterie amoeba

Disebabkan oleh E.histolytica.

Gejala utama: tinja yang tercampur darah dan lender. Penyakit ini sering pula ditemukan tanpa gejala yang nyata, sehingga seringkali menjadi kronis. Tetapi, apabila tidak diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti abses hati, radang otak dan perforasi usus.

Amoeba ini seringkali menyebar lewat air dan makanan yang terkontaminasi tinja dengan kista amoeba serta dapat pula dibawa oleh lalat.

(www.health.nsw.gov.au)



h. Penyebab penyakit

- E. coli

- Salmonella typhi

- Shigella disentriae

- Vibrio cholera

- Ascaris lumbricoides

- Taenia saginata

Morfologi dan bagaimana bias menyebabkan penyakit pd manusia

i. Mekanisme penyebaran

Any disease that can be acquired:
  1.  By drinking water contaminated with a pathogen
  2.  By getting water into your mouth during recreational sports such as: Fishing,Swimming Boating, canoeing, kayaking 
  3. By letting contaminated water come into contact with open areas on the skin
William F. Vincent, Ph.D. Clinical Microbiologist Consultant Quest Diagnostics


Perbedaan epidemic, endemic, dan pandemic

Epidemic : keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi yang meningkat 

Pandemic : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) frekwensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang sangat luas (SARS, flu burung)

Endemic : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit) frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama (DBD, malaria)

( Pengantar EPIDEMIOLOGI Edisi Pertama, Dr.Azrul Azwar M.P.H)



j. Penanggulangan
  • Proteksi diri
  • Mensterilisasi air agar dpt dikonsumsi
  • Menetralisasikan air
  • Banyak menanam pohon
  • Menjaga kebersihan lingkungan
http://www.andaka.com/pengaruh-pemanasan-global-terhadap-kesehatan.php

• Pendidikan kesehatan

• Pemakaman jenazah yang jauh dari sumber air

(Morgan, O. Infectious disease risks from dead bodies following natural disasters. Pan Am J Public Health 15(5) 307-312)



3. Mengapa pemanasan global dapat menyebabkan water borne diseases ?

Lingkungan yang kualitasnya sehingga bias memunculkan masalah, masalahnya itu antara lain masalahn water borne diseases. Lingkungan yang buruk dipicu karena dampak dari global warming yang tadi. Sehingga bias disimpulkan bahwa global warming menyebabkan water borne disease.

(Dampak Pencemaran Lingkungan, Wisnu Arya Wardhana)

( Kesehatan Lingkungan, Juli Soemirat Slamet, UGM Press)


0 komentar:

Posting Komentar